Wednesday, April 17, 2013

Untuk mengisi waktu luang kali ini, saya akan share mengenai cara install dan konfigurasi proxy server pada Debian 6 Squeeze. Dalam installasi proxy server, saya menggunakan paket software yang bernama squid. Adapun langkah-langkah install dan konfigurasinya adalah sebagai berikut.
1. Install paket software squid terlebih dahulu.

Proxy Debian Squeeze


2. Backup data pada direktori /etc/squid/squid.conf ke /etc/squid/squid.conf.asli


Proxy Debian Squeeze


3. Konfigurasi file pada direktori /etc/squid/squid.conf

Proxy Debian Squeeze



4. Cari http_port 3128, lalu tambahkan transparent tepat di belakangnya

Proxy Debian Squeeze

5. Cari visible_hostname, lalu di bawah #Default; ketikkan visible_hostname ...( nama domain server anda )

Proxy Debian Squeeze

6. Cari cache_mgr, hilangkan tanda pagarnya lalu tuliskan cache_mgr webmaster

Proxy Debian Squeeze 
7. Cari cache_mem, di bawah #Default; hilangkan pagarnya dan tuliskan cache_mem 64 MB
Proxy Debian Squeeze 

8. Cari cache_dir ufs /var/spool/squid, lalu hilangkan tanda pagar yang ada di depan tulisan cache_dir ufs /var/squid/spool 100 16 256

Proxy Debian Squeeze












9. Cari acl connect, tuliskan script dari acl lan src.......( dan seterusnya ) s/d http_access allow all dibawah acl CONNECT method CONNECT

Proxy Debian Squeeze 











10. Simpan konfigurasi dengan cara ctrl + x => y => Enter
11. Restart squid dengan cara /etc/init.d/squid restart

Note : untuk memudahkan pencarian pada perintah no 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 . Anda bisa menekan tombol kombinasi ctrl + w, lalu ketikkan acl connect atau cache mem atau yang lainnya kemudian tekan enter.

Sunday, April 7, 2013

Cara Install Linux Debian 6.0 Squeeze

debian 6.0 squeeze  Yups, Debian 6.0 aka “Squeeze” telah resmi dirilis pada 6 Februari 2011.
Berbeda dengan Distro Linux yang lain. Distro yang mempunyai banyak turunan ini sangat mengutamakan kestabilan. Tak heran jika jarak rilisnya mempunyai rentang waktu yang sangat lama. Namun, sebagai Open Source Lover’s :) , hal ini tidak menjadi masalah.
Nah, kali ini kami akan mencoba menjelaskan langkah-langkah instalasi Linux Debian 6.0 ini.
Sebelum kita memulai langkah instalasi, persiapkan terlebih dahulu :
  1. Master Linux Debian 6.0 yang bisa anda download di sini.
  2. DVD Repository (jika nantinya Anda ingin menginstal aplikasi pelengkap secara offline)
  3. Semangat, waktu dan dilengkapi dengan secangkir kopi berserta makanan kecil untuk menemani Anda pada proses penginstalan :D
LANGKAH INSTALASI :
  • Burning image ISO Debian 6.0 tadi pada sekeping DVD. Anda juga dapat me-restore image ISO Debian 6.0 tadi pada USB flashdisk / hardisk external jika ingin menginstal tanpa menggunakan DVD ROM/Drive. Insya Allah langkah-langkah instalnya melalui USB flashdisk / hardisk external akan kami ulas pada artikel berikutnya. :D
  • Setting BIOS agar dapat booting melalui DVD ROM / USB flashdisk.
  • Booting melalui DVD Debian 6.0 / USB flashdisk.
  • Pada screen Installer Boot Menu pilih Advance Options, tekan Enter.
Installer Boot Menu
  • Pilih Alternative Desktop Environment. Pada Desktop Environment Menu pilih KDE (Anda juga dapat memilih LXDE atau Xfce sesuai selera).
  • Pada screen KDE Boot Menu pilih Graphical Install untuk melakukan instalasi dalam mode grafis / GUI.
  • Saran saya pada opsi Select Language ini, kita pilih saja English agar lebih mudah dalam pengaturan. Hitung-hitung sekalian mengasah kemampuan bahasa Inggris kita lah. :D
Language Select
  • Berikutnya, karena kita akan memilih Indonesia sebagai domisili kita, maka pada jendela Select your location pilih other, kemudian pilih Asia lalu pilih Indonesia.
  • Kemudian pada Configure Locales pilih United States en_us.UTF-8.
  • Untuk Configure Keyboard pilih American English.
  • Tunggu beberapa saat hingga proses Load Installer Component dari DVD selesai.
Load Installer Component
  • Pada Configure the Network untuk Hostname biarkan sesuai defaultnya (debian). Untuk Domain name dikosongkan saja.
  • Set up users and password untuk root password isikan password Anda dan ulangi lagi pada Re-enter password to verify.
  • Untuk full name for the new user bisa Anda isikan sesuai nama lengkap anda. Disarankan tidak memakai tanda spasi untuk memisahkan nama depan dan nama belakang. Dan pada Username for your account isikan saja nama depan Anda agar lebih mudah diingat. :D
  • Choose a password for the new user isikan password Anda tapi jangan sampai sama dengan password root, karena sebagai User nantinya kita juga bisa melakukan manajemen sistem tanpa harus Login sebagai root sehingga relatif lebih aman.
  • Configure the Clock pilih Jakarta sebagai Time Zone. Atau bisa juga kota lain sesuai domisili Anda.
  • Berikutnya merupakan langkah Partisi hardisk Anda, simak dengan baik agar tidak terjadi kesalahan yg fatal. :D
  • Jika Anda menginstall Debian 6.0 ini sebagai OS tunggal pada komputer Anda, lebih baik Anda pilih Guided – use entire disk pada Partition methode.
  • Bagi Anda yg menginginkan multiboot OS (banyak OS dalam 1 komputer) pilih Manual saja.
  • Sebagai contoh disini kami mempunyai ruang hardisk sebesar 8,6 GB yg nantinya akan kita bagi yaitu 8GB untuk root (/) dan sisanya sebagai SWAP area. Maka yg harus dilakukan adalah :
  • Klik pada FREE SPACE dan Continue.
Free Space
  • Pilih Create a New Partition untuk memulai proses partisi hardisk.
  • Kali ini karena ruang hardisk yang kami punyai 8,6 GB maka untuk New partition size kami isi 8 GB.
  • Pada Type for the new partition pilih Primary. Pada Location partition pilih Beginning.
  • Berikutnya ubah Bootable flag menjadi OnDone setting up the partition > Continue. Done Setting Up Partition
  • Untuk men-setting Swap pada sisa partisi hardisk, klik pada FREE SPACE.
  • Create a new partition > Size biarkan saja sesuai dengan yg tertera. Type for new partition pilih Logical.
Tips : Swap biasanya ditentukan sebesar 2x jumlah RAM yg anda pakai.
Contoh : RAM yang saya gunakan sebesar 1 GB (1024 MB). Maka partisi Swap yg harus saya buat sebesar 2GB (2048 MB).
Jika Anda mempunyai RAM lebih dari 2 GB, maka Swap cukup dialokasikan sebesar 2 GB saja.
  • Untuk Use as : pilih Swap Area. Bootable flag : off dan Done setting up the partition.
  • Nah, kini partisi Anda sudah siap, klik Finish partitioning and write changes to disk. Klik Yes pada Write the changes to disk?.
  • Waktunya menunggu proses instalasi base system dari Debian 6.0. Monggo, diminum dulu kopinya. :D
Installing Base System
  • Configure the packet manager > Scan another CD or DVD ? pilih Yes Jika Anda mempunyai paket repositorynya dan Klik No jika tidak.
  • Use a network mirror ? ini merupakan pilihan mutlak bagi Anda yg tidak mempunyai paket repository. :D Klik Yes. Catatan : Anda harus sudah terhubung dengan Internet untuk mendapatkan paket repository ini.
  • Pada Debian archive mirror pilih Indonesia, untuk FTP mirrornya silahkan pilih yang Anda sukai kali ini kami memilih server cdn.debian.net sebagai source list-nya.
  • cdn.debian.net FTP MirrorPada Software Selection Anda dapat memilih aplikasi pelengkap yang Anda inginkan. Saran kami, karena nantinya Debian 6.0 ini hanya digunakan sebagai Desktop OS saja dan bukan sebagai server. Maka centang Graphical Desktop EnvironmentLaptop dan Standard system Utilities saja untuk memperlengkap aplikasinya.
  • Monggo dimakan cemilannya. :D Kita tunggu sampai proses install paket tersebut selesai.
  • Sip, proses instalasi aplikasi sudah selesai. Saatnya mengkonfigurasi GRUB.
Installing GRUB
  • Pilih Yes, bagi Anda yang menggunakan Debian 6.0 sebagai OS tunggal.
  • Tunggu sejenak dan Jreng 3x…. Installation Complete. :D
Finish the Installation
  • Restart untuk mulai mengoperasikan.
  • Pada Welcome Screen silahkan login sesuai username Anda dan password Anda.
Login
  • Inilah desktop Debian 6.0 + KDE Anda !!! :D
Desktop Debian KDE
  • Tampak polos sekali ya…. :( . Hmmmm perlu dikasih kosmetik dikit nih, biar cool…. :D
  • Sebagai contoh bisa Anda lihat desktop milik kami saat ini :D
Debian 6.0 + KDE Modif
Debian 6.0 Desktop Application
  • GO INDONESIAN OPEN SOURCE !!! :D
Saturday, April 6, 2013

Konfigurasi DNS Server di Debian 6 Squeeze



Konfigurasi DNS Server pada Debian 6 Squeeze DNS Server atau Domain Name System Server adalah sebuah teknik atau sistem di dunia Teknologi Informatika yang memungkinkan sebuah alamat IP dapat diakses dengan nama host. Misalnya adalah alamat IP 74.125.135.132 diubah menjadi sebuah nama host, yaitu gratisanterbaik.blogspot.com.

Fungsi DNS ini sangatlah penting untuk internet, karena dengan adanya Domain Name System ini, kita dimudahkan dengan banyak hal. Salah satunya adalah kemudahan menghafal sebuah nama host daripada sebuah alamat IP.

Install vim :
#apt-get install vim

Jika sudah, mulailah setting DNS Server :

1. Install pack DNS server terlebih dahulu.
    root@gratisanterbaik:# apt-get install bind9

2. Masuk ke direktori Bind.
    root@gratisanterbaik:# cd /etc/bind

3. Lihat semua file atau data yang ada di direktori bind.
    root@gratisanterbaik:/etc/bind# ls

     bind.keys      db.empty        named.conf.default-zones     zones.rfd1918
     db.0              db.local           named.conf.local
     db.127          db.root            named.conf.options
     db.255          named.conf     rndc.key

4. Lakukan konfigurasi dengan memasukkan perintah :
    root@gratisanterbaik:/etc/bind# vim named.conf.default-zones

         // prime the server with knowledge of the root servers
         zone "." {
           type hint;
           file "/etc/bind/db.root";
         };

        // be authoritative for the localhost forward and reverse zones, and for
        // broadcast zones as per RFC 1912

        zone "localhost" {
           type master;
           file "/etc/bind/db.local";
        };

        zone "127.in-addr.arpa" {
           type master;
           file "/etc/bind/db.127";

        };
        zone "0.in-addr.arpa" {
           type master;
           file "/etc/bind/db.0";
        };

        zone "255.in-addr.arpa" {
           type master;
           file "/etc/bind/db.255";
        };


   Ubah scriptnya dari :

        zone "localhost" {
           type master;
           file "/etc/bind/db.local";
        };

        zone "127.in-addr.arpa" {
           type master;
           file "/etc/bind/db.127";

        };

   Menjadi :

        zone "gratisanterbaik.com" {
           type master;
           file "db.sandi";
        };

        zone "192.in-addr.arpa" {
           type master;
           file "db.192";

        };


   Lalu save dengan "Ctrl+C" ":w" dan "Enter".

5. Copy/salin db.127 dan db.local dengan perintah :
    root@gratisanterbaik:/etc/bind# cp db.127 db.192
    root@gratisanterbaik:/etc/bind# cp db.local db.sandi

6. Pindahkan hasil salinan tersebut ke direktori /var/chache/bind dengan memasukkan perintah :
    root@gratisanterbaik:/etc/bind# mv db.192 db.sandi /var/chache/bind
7. Masuk ke direktori /var/cache/bind dan lihat hasilnya.
    root@gratisanterbaik:/etc/bind# cd /var/cache/bind
    root@gratisanterbaik:/var/cache/bind# ls
    db.192    db.sandi

8. Edit file db.192
    root@gratisanterbaik:/var/cache/bind# vim db.192

           ;
           ; BIND reverse data file for local loopback interface
           ;
          $TTL    604800
          @       IN      SOA     localhost. root.localhost. (
                                   1         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                           86400         ; Retry
                       2419200         ; Expire

                         604800 )       ; Negative Cache TTL
           ;
          @           IN      NS        localhost.
           1.0.0    IN      PTR     localhost.


     Ubah script diatas menjadi :

               ;
           ; BIND reverse data file for local loopback interface
           ;
          $TTL    604800
          @       IN      SOA     gratisanterbaik.com. root.gratisanterbaik.com. (
                                   1         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                           86400         ; Retry
                       2419200         ; Expire

                         604800 )       ; Negative Cache TTL
           ;
          @                 IN      NS     gratisanterbaik.com.
          168.2.50    IN      PTR    gratisanterbaik.com.

    Lalu save dengan "Ctrl+C" ":w" dan "Enter".

9. Edit file db.sandi
    root@gratisanterbaik:/var/cache/bind# vim db.sandi

           ;
               ; BIND data file for local loopback interface
               ;
              $TTL    604800
              @       IN      SOA     localhost. root.localhost. (
                                   1         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                           86400         ; Retry
                       2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
               ;
              @               IN      NS      localhost.
              @               IN      A        127.0.0.0

       Ubah script diatas menjadi :

               ;
               ; BIND data file for local loopback interface
               ;
              $TTL    604800
              @       IN      SOA     gratisanterbaik.com. root.gratisanterbaik.com. (
                                   2         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                           86400         ; Retry
                       2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
               ;
              @               IN      NS      gratisanterbaik.com.
              @               IN      A        192.168.2.50                                              <<< IP address

              www           IN      A        192.168.2.50                                              <<< IP address

       Lalu save dengan "Ctrl+C" ":w" dan "Enter".

10. Masuk ke resolv.conf
      root@gratisanterbaik:/var/cache/bind# vim /etc/resolv.conf

      Masukkan :

      domainserver gratisanterbaik.com
      nameserver 192.168.2.50
      search domain gratisanterbaik.com

      Lalu Save.

11. Lakukan restart Bind
      root@gratisanterbaik:/var/cache/bind# /etc/init.d/bind9 restart

12. Install pack DNS Server yang lainnya.
      root@gratisanterbaik:/var/cache/bind# apt-get install apache2 php5

13. Cek konfigurasi apakah sudah berhasil atau belum.
      root@gratisanterbaik:/var/cache/bind# nslookup gratisanterbaik.com
      Server:       192.168.2.50
      Address:     192.168.2.50#53

      Name:         gratisanterbaik.com
      Address:     192.168.2.50

14. Jika sudah seperti diatas, maka konfigurasi DNS berhasil.
15. Untuk memastikan cek di web browser dan masukkan domain gratisanterbaik.com , jika
      terdapat bacaan "It Works" maka konfigurasi DNS anda telah berhasil.


Konfigurasi tahap selanjutnya :
- Konfigurasi Database Server di Debian 6 Squeeze
Konfigurasi Web Server Server di Debian 6 Squeeze
Membuat Subdomain Pada Debian 6 Squeeze
Konfigurasi FTP Server di Debian 6 Squeeze

--- Selesai ---
Konfigurasi Debian Lainnya, Klik Disini
Tuesday, April 2, 2013

Set Up a Wireless Router as an Access Point on a Network

To set up the second router as an access point:
STEP 1. Connect a computer to one of the LAN (not WAN) Ethernet ports at the back of the router.

STEP 2. Access the router menu by opening a browser and typing in the address bar www.routerlogin.com or www.routerlogin.net.

STEP 3.  Type in the user name admin and the password (the default is password in lower-case letters).

STEP 4. Click the Advanced tab and then select Setup > LAN.

STEP 5.  In the IP Address field, change the LAN IP address of the router to 192.168.1.100 (same IP segment of the main router, 192.168.1.1) and clear the DHCP server check box. Then click Apply.

STEP 6.  Select Wireless Setup, and specify the wireless settings that you require (SSID, Channel, Security).
STEP 7. Connect the router that you just set up as an access point to one of the available Ethernet ports of the other router in the network (the main router). Power cycle both of the routers. The second router now is set up and connected to function as an access point.


Membangun HotSpot dengan Huawei e5830 MiFi Wireless Modem

















  
Salah satu keunggulan dari Huawei e5830 MiFi Modem adalah kita dapat menggunakannya untuk berbagi (share) koneksi internet dengan perangkat lain yang support dengan koneksi wireless. Anda tidak perlu repot-repot lagi merencanakan membeli wireless router sebagai perangkat tambahan karena pada modem ini sudah di sediakan (built-in) wireless router yang siap digunakan. Sederhananya, modem kecil ini dapat digunakan untuk membangun sebuah mini hotspot di tempat anda.
Bagi seorang administrator jaringan, pasti sangat mudah untuk membangun sebuah mini HotSpot dengan Huawei e5830 MiFi Modem. Tetapi bagi pengguna umum yang belum terbiasa, mungkin akan sedikit kesulitan saat pertama kali membangun hotspot menggunakan modem e5830.
Berikut kami sajikan langkah demi langkah bagaimana cara membangun mini HotSpot menggunakan Huawei e5830 MiFi Wireless Modem.
Pertama, catat nomor SSID dan WiFi Key karena akan berguna pada saat menghubungkan MiFi modem dengan perangkat wireless lain. Cara melihatnya, buka penutup modem lanjutkan dengan membuka baterey modem.
Kedua, setting modem anda agar bisa diakses oleh perangkat WiFi yang lain. Caranya hubungkan modem ini dengan perangkat komputer atau notebook (bisa melalui kabel USB atau MiFi wireless). Setelah modem terhubung dengan komputer, lanjukan dengan masuk ke bagian web admin dengan cara membuka web browser dan mengetikkan http://192.168.1.1 (Dengan catatan putuskan semua koneksi jaringan atau internet agar tidak terjadi crash IP address dengan koneksi lain).
Login dengan password default dari huawei, yaitu admin dan lakukan setting yang lain sesuai dengan keinginan anda.
Lakukan settingan yang lain seperti setting Module Wireless, Broadcast, MAC Filter dan settingan lain sesuai dengan kehendak dan kondisi perangkat yang akan dihubungkan dengan modem. Jika anda tidak mengerti dengan pengaturan tersebut, biarkan saja apa adanya. Settingan default sudah cukup maksimal jika digunakan saat membangun mini HotSpot.
Pilih apakah anda menggunakan DHCP atau Static IP address pada hotspot anda. Pilih DHCP untuk mempermudah pengaturan perangkat wireless yang akan dihubungkan dengan router modem.
System keamanan sebuah jaringan HotSpot juga dapat anda tentukan melalui menu Security. Jika anda tidak mengerti dengan system keamanan jaringan HotSpot, biarkan seperti apa adanya.
Jika terjadi suatu masalah dengan settingan yang anda lakukan, anda bisa mengembalikannya sesuai dengan kondisi semula dengan cara masuk ke menu System kemudian melakukan restore setting dengan menekan tombol Restore. Tunggu sampai modem melakukan restart. Restart modem akan memutuskan koneksi wireless beberapa saat dan setelah modem kembali bekerja, koneksi akan terhubung kembali.
Langkah Ketiga, coba koneksikan beberapa perangkat secara bersama-sama pada modem ini apakah sudah dapat terhubung dengan baik. Anda bisa menggunakan notebook, handphone, PDA atau perangkat lain yang mendukung wireless. Jangan lupa juga untuk mencatat WiFi Key (lihat gambar kedua) pada bagian belakang modem. Masukkan WiFi Key/network key ketika perangkat anda baru terhubung dengan modem.
Langkah Keempat, jika semua perangkat sudah terhubung, sekarang saatnya melakukan uji share koneksi internet. Lakukan Dial menggunakan profile yang telah anda buat. Lihat artikel sebelumnya bagaimana cara menambahkan profile pada Huawei e5830 MiFi Wireless Modem sesuai dengan SIM Card yang anda gunakan.
Test juga, apakah modem telah terhubung dengan internet dengan cara PING sebuah alamat web seperti yahoo.com, google.com atau yang lain.
Langkah kelima, kembali ke perangkat lain yang terhubung dengan modem. Coba buka sebuah halaman website menggunakan perangkat tersebut.
Jika masih belum terhubung, coba periksa sekali lagi apakah ada settingan yang tertinggal atau kesalahan setting. Kami sarankan anda tetap menggunakan setting default dari huawei karena sudah cukup baik untuk membuat sebuah mini HotSpot.

Clock

Blogroll

Copyright © 2013 Technology Computer & Network-Black Rock Shooter. Powered by Blogger.

Copyright © Technology Computer and Network -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Erwhynk